153 views

Kherlani Condong Dukung Zamane Dibanding Koki

FOKUS- Penjabat Bupati (Pj) Lampung Selatan, Kherlani menegaskan pembangunan jalan poros yang menghubungkan antar-kecamatan merupakan program mantan Bupati Rycko Menoza SZP saat memimpin pada periode 2010-2015.

“Saya tidak ingin terlibat dalam politik. Program jalan poros itu, bukan saya yang buat, tapi program bupati definitif sebelumnya,” kata Kherlani kepada awak media, Kamis (26/11).

Bahkan, Kherlani mengaku telah mengintruksikan kepada camat-camat yang wilayahnya terdapat banner ucapan terima kasih yang mengatas namakan masyarakat itu, agar dicabut atau ditertibkan dari lingkungan masyarakat.

“Saya sudah intruksikan, agar banner itu dicabut, saya tidak ingin dilibatkan dalam politik,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Merbau Mataram Sumardi, mengatakan banner provokasi untuk membohongi dan membodohi masyarakat itu telah dicabut dari wilayahnya seperti di Desa Tri Harjo, Suban, dan Merbau Mataram.

Ia menyebutkan, ada lima banner, empat diantaranya sudah kita turunkan, sedangkan satu lagi belum diturunkan karena rupanya sengaja dipasang di rumah tim sukses Zainudin Hasan-Nanang Ermanto.

“Saya akan koordinasi dengan pemilik rumah agar menurunkan benner,” kata dia.

Sementara itu mantan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung Selatan Periode 2009-2014, Agus Sutanto, menyatakan bahwa pembangunan jalan poros dibahas pada Tahun 2013 saat Rycko Menoza SZP memimpin kabupaten itu.

Sebagai Tim Pemenangan Rycko Menoza SZP-Eki Setyanto (Ko-ki), ia menyatakan pihaknya menanggapi datar atas spanduk yang membohongi dan membodohi masyarakat tersebut.

Menurutnya, lawan politik tidak mau mengakui bahwa selama lima tahun Rycko-Eki telah terbukti nyata berbuat untuk pembangunan dan kemajuan masyarakat Lampung Selatan.

“Itu bentuk kegalauan dan keputusasaan lawan yang takut kalah dan tidak mampu bersaing lagi dalam menawarkan program kepada masyarakat,” tambah dia.

Ia menambahkan, masyarakat Lampung Selatan sudah cerdas dan mengetahui kalau jalan poros adalah program yang digagas sejak kepemimpinan Rycko Menoza SZP sehingga masyarakat tidak perlu lagi dibohongi dengan spanduk seperti itu.

Agus mengharapkan, masyarakat jangan mudah terprovokasi dan mudah dibodohi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu, akan tetapi justeru semakin merapatkan barisan dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *