132 views

Siswa Biling Melanggar Tatib Sekolah

FOKUS – Program Billing(Bina Lingkungan) yang merupakan salah satu program unggulan pemerintah Kota Bandarlampung semasa kepemimpinan Herman HN kemarin ternyata dinilai banyak pihak merupakan program yang tidak tepat, pasalnya, banyak sekolah yang merasa dirugikan dengan program ini.

Dikatakan Drs.Hendro Suyono,Kepala Sekolah SMAN 9 Bandarlampung yang diwakili oleh Indra Suciani,Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, sekolahnya saat ini mengalami kondisi yang tidak baik pasca adanya program billing.

“Kami saat ini sedang mendapat ujian berat dengan program billingnya pak Herman HN, terutama dibidang budi pekerti,perkelahian dan bahkan kemalingan,”ungkapnya.

SMAN 9 Bandarlampung memiliki 329 siswa billing dengan rincian kelas X=129 orang,XI=126 orang, dan XII=75 orang.

Sekolah ini terhitung sebagai sekolah yang tertib dan sangat mengutamakan kedisiplinan, Siswa billing yang masuk kedalam binaan mereka saat ini disinyalir membawa efek negatif bagi sekolah, karena mereka sering melanggar tatib sekolah bahkan saring sekali membolos.

“Siswa billing itu sering membolos, dan banyak sekali dari mereka yang melanggar tatib sekolah, tapi ya itulah resiko yang harus kami tanggung,”jelasnya.

Suci terlihat sangat takut mengungkapkan keluh kesahnya mengenai kenakan siswa billing tersebut, diakuinya bila sampai terdengar oleh Herman HN, maka dia dan pihaknya akan dalam posisi yang tidak baik, mengingat saat ini Herman HN sedang maju kembali dalam perhelatan Pilkada Bandarlampung.

Meski adanya program billing dianggap merupakan ujian berat, namun Suci mengatakan bahwa pihaknya tidak gentar dan menganggap ini merupakan ujian berat bagi mereka yang harus dihadapi.

“Iya,Setelah adanya anak-anak Billing disekolah kami, kami merasa mendapat ujian yang sangat berat, mereka sering sekali melanggar tatib sekolah dan bahkan sekolah kami saat ini rawan pencurian,”ujarnya.

Senada dikatakan Deni Sumanti,S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP 1 Al-Azhar, bahwa sekolahnya saat ini mengalami penurunan drastis dalam penerimaan siswa baru,minimnya siswa yang melanjutkan pendidikan di sekolah swasta seperti sekolahnya karena mereka masuk di Sekolah negeri lewat jalur Billing.

“Saat ini sekolah swasta seperti sekolah kami jadi minim siswa, bukan karena prestasi kami yang kurang atau kualitas kami jelek, tapi itu semua karena program billing itu,”tandasnya.

Dilanjutkan Deni, bahwa sekolah swasta juga memiliki program beasiswa, baik berasal dari yayasan ataupun beasiswa yang berasal dari kementerian.

“Sebenarnya kalau masalah Beasiswa, sekolah swasta juga memiliki beasiswa, baik itu dari sekolah atupun beasiswa BSM(Bantuan Siswa Miskin) yang diberikan oleh dinas sosial setelah diajukan oleh sekolah,”tutupnya. (adi)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *