60 views

Pemkab Tuba Menerima Kedatangan 22 Warga Eks Gafatar

HARIANFOKUS.COM- Total 22 warga Eks Gafatar yang berasal dari Tulang Bawang sudah dipulangkan. Sebelumnya, Pemkab Tuba menerima kepulangan 7 warganya pada Senin (1/2) dan kemarin (17/2) sisanya sebanyak 15 orang tiba di Tuba. Sedangkan dua diantaranya ditunda kepulangannya karena sakit. Ke- 15 warga tersebut akan dipulangkan ke Kampungnya masing-masing. Yakni Kampung Penawar Rejo, Agung Jaya Kecamatan Banjar Margo, dan Kampung Bratasena Adiwarna Kecamatan Dente Teladas.
Kepala Dinas Kesbangpol Tuba, Yendahren yang menerima ke-15 orang Eks Gafatar tersebut di Masjid islamic Center Menggala menjelaskan bahwa Eks Gafatar yang akan diantar menuju Kampung Penawar Rejo berjumlah 6 orang. Terdiri dari 3 laki-laki dan 3 Perempuan, yang bernama Hariyadi, Suprihatin, Yesi Arisma Anggraini, Irsyat Jundi Kamil dan Abdullah Daud, serta Sekar Arum.

“Sedangkan satunya lagi yang ke Kampung Agung Jaya Kecamatan Banjar Margo atas nama Muhadi. Sementara sisanya yang ada didalam data dan akan menuju kampung Bratasena Adiwarna adalah atas nama Firmansyah, Siti Rokayah, Wahyuni Nuralfiah, Maria Istiqomah, Cornelia Mutmainah, Rifra Masitoh, Yosef Maulana, Lidia Maimana, Destia Maharani, Muhadik,” kata dia.

Lebih lanjut, Yendahren mengungkapkan bahwa Eks Gafatar yang datang tersebut ada yang memang sudah masuk semenjak tahun 2012 dan 2014, artinya mereka sudah masuk semenjak Gafatar awal berdiri di tahun 2011 lalu.

“Maka dari itu, ini sangat berbahaya karna doktrin yang ada di otak Eks Gafatar sudah tertanam dan melekat sangat kuat sebab sudah lama. Tapi cara kita antisipasi ialah dengan melakukan pendataan, pembinaan, pemantauan dengan berkordinasi melalui kepala kampung mudah-mudahan mereka dapat insyaf,” ujarnya.

Tujuan pemulangan para Eks Gafatar ini bertujuan untuk mengantisipasi gerakan bawah tanah yang dilalukan oleh organisasi yang dikatakan oleh MUI sebagai gerakan sesat tersebut.

“Mereka ini setelah Gafatar nantinya berencana akan membentuk Negara Kesatuan Semesta Alam (NKSA) dan membentuk Pemimpin seperti Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, sampai ke RT RW, dan ini sangat berbahaya maka kita lakukan monitoring dengan cara memisahkan mereka,” tegasnya.

Pemkab Tuba menjamin bahwa warga Eks Gafatar dapat diterima lagi dilingkungan tempat tinggalnya. (saidi)

 

 

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *