45 views

Heri Pastikan Pelaksanaan UN Berlangsung Kondusif

UN 2HARIANFOKUS.COM- Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo ikut memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat atas, Kemarin (4/4). Heri ditemani Sekdakab Tuba Sobri dan Kepala Dinas Pendidikan M Firsada serta anggota DPRD kabupaten setempat.
Kedatanggan Heri Wardoyo, selain untuk memberikan semangat kepada siswa yang melaksanakan UN, dia juga ingin memastikan pelaksanaan UN berlangsung dengan kondusif atau tidak ada kecurangan.
“Karena, ujian nasional yang digelar serentak tahun ini ada dua metode yang diterapkan, yaitu ujian nasional tertulis dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),” tegasnya.

Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuba, M. Firsada menjelaskan, jadwal UN tertulis tingkat SMA adalah dimulai dari tanggal 4 sampai dengan 6 April 2016, untuk SMK 4 sampai dengan 7 April 2016, dan untuk ujian susulan akan diselenggarakan pada tanggal 11 sampai dengan 13 atau 14 April 2016.

“Bagi sekolah yang menyelenggarakan UNBK, untuk SMA jadwalnya dimulai pada tanggal 4 sampai dengan 7 April, dan 11-12 April, sementara bagi. SMK, jadwalnya 13 sampai dengan 16 april, melainkan UNBK susulan, tingkat SMA diselenggarakan pada 18 sampai dengan 20 April, dan tingkat SMK pada 20-21 april 2016,” terang Firsada.

Berdasarkan data yang ada dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, tahun 2016 ini sebanyak 95.798 siswa SMA/SMK sederajat mengikuti UN di Lampung. Angka tersebut, terdiri dari, UN tertulis sebanyak 78.065 siswa (SMA 47.312 siswa dan SMK 22.905 siswa) dan paket C sebanyak 7.848 orang, sementara UNBK ada sebanyak 17.733 siswa, SMA 31 dan 46 SMK,” terang Firsada.

Sementara itu, lebih Detail, Sekretaris Dinas Pendidikan, Yenny Nugraheni, menambahkan bahwa UN tahun ini, ada perbedaan dalam sistematika pengawasan maupun pelaporan berbagai kecurangan. Jika tahun sebelumnya, dari pihak sekolah maupun masyarakat umum yang melaporkan, kini dari perwakilan perguruan tinggi ataupun staf Kemendikbud yang ditunjuk langsung dan dirahasiakan identitasnya untuk terjun menginspeksi dan melaporkan berbagai kecurangan di berbagai sampel sekolah langsung ke panita UN Pusat.

“Jadi sistemnya dibalik. Agar pihak sekolah yang disinyalir ada kecurangan tidak ada main mata atau tutup-tutupan kasus. Langkah ini dilakukan panitia UN pusat sebagai bentuk penjaminan UN tetap bersih, independent, transparan dan bebas dari berbagai unsur apapun,” tandasnya. (saidi)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *