100 views

Masa Pendukung Kubu Golkar Ismet Roni Saat Bentrok Diduga Kuat Masa Bayaran

HARIANFOKUS.com- Pendukung Golkar kubu M Alzier Dianis Thabranie menuding orang-orang yang melakukan penyerangan di Kantor DPD I PG Lampung yang dipimpin Ismet Roni, Azwar Yacub, dan Miswan Rodi, Kamis pagi (15/9) disebut masa bayaran. Pasalnya, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh pendukung M Alzier Thabranie, penyerang tidak satupun yang dikenal, bahkan kuat dugaan orang-orang tersebut berasal dari luar Kota Bandarlampung.

Bidang Infokom DPD I PG Lampung, Syahroni mengatakan, penjagaan kantor yang dilakukan oleh AMPG Lampung merupakan suatu kewajiban untuk menjaga fasilitas dan administrasi kantor ditengah konflik yang ada.

“Satgas AMPG sifatnya mengamankan, bukan mengambil alih kantor. Tapi kami sayangkan mereka menyerbu AMPG yang sedang berjaga tanpa berkoordinasi. Itu orang-orang yang melakukan penyerangan saya pastikan bukan kader Golkar. Itu orang-orang luar dari Kampung Anak Tuha, Lampung Tengah. Saya berada dilokasi memantau dari jauh,”  kata dia, Kamis (15/9).

Dia juga mengungkapkan, bahwa pertemuan yang dilakukan beberapa hari yang lalu dirumah kediaman Ismet Roni diduga kuat untuk mendesain terjadinya bentrok hari ini.

“Saya yakin kader Golkar tidak ada yang anarkis, kader Golkar mengutamaka diplomasi,” ucapnya

“Kami sangat menyayangkan, kenapa mereka menyuruh orang untuk membuat keributan di kantor Golkar. Jangankan Miswan Rodi, Ismet Roni saja saya belah kepalanya. Tapi, jangan menyuruh-nyuruh orang begitu, kalau mau bayar masa saya tidak punya duit,” tegasnya.

Dia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus bentrok di kantrok Golkar yang mengakibatkan tiga anggota AMPG Lampung terluka.

“Kami sudah melaporkan ke Polda Lampung dengan nomor surat :12239/IX/2016/LPG/SPKT. Kami minta untuk diusut tuntas pelaku pemukulan,” tegasnya.

Sementara, Waka DPD II PG Bandarlampung, Afriadi Alwi menambahkan bahwa dukungan yang diberikan Ketua DPD II PG Kota Bandarlampung, Yuhadi atas Plt Ketua DPD I adalah illegal.

“Kami mendukung pak Alzier sebagai Ketua DPD I sesuai hasil pleno, kok tiba-tiba dia mendukung Plt. Dukungan itu tidak sah, karena tidak melalui pleno,” tandasnya.(win)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *