29 views

Melek Politik

HARIANFOKUS.com – Terjun ke dunia politik bukanlah cita-cita Eka Fitriyanti. Namun, sebagai anak muda, tentunya menjadi sebuah kewajiban untuk mengubah citra politik yang sudah terlanjur negatif di mata masyarakat.

Perempuan yang sebelumnya mempunyai cita-cita menjadi bidan ini, meneguhkan hatinya untuk terjun kedunia politik dengan bergabung ke PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Menjabat sebagai, Wakil Ketua DPW PSI Lampung, tentunya menjadi tugas berat, apalagi dirinya mengaku belum pernah terjun ke ranah politik praktis.

“PSI adalah partainya anak muda dan perempuan. Dan dengan mewakafkan diri ke partai ini, saya bertekad ingin menghapus citra negatif politik di mata masyarakat. Meskipun saya baru pertama kali terjun ke dunia politik,” kata dia saat ditemui di Kantor DPW PSI Lampung, Senin (10/10).

Menurut perempuan lajang  kelahiran 19 Juni 1985 ini, mengungkapkan, bahwa saat ini sebagian orang akan memberi jawaban skeptis saat ditanya terkait politik.

“Iya seakan mereka mau bilang: ikut atau enggak ikut berpartisipasi di politik enggak ada bedanya. Maka kita mempunyai tugas esensi politik itu sendiri,” ucapnya.

Lantas, kenapa politik bisa memiliki citra negatif, sambung alumnus Unila ini. Menurut dia, tidak ada asap jika tidak ada api, tidak ada akibat jika tidak ada sebab.

“Saat ini politisi kita atau pelaku politik kita tidak memberikan pencerdasan kepada masyarakat mengenai politik,” ungkapnya.

Selain itu,  media sebagai salah satu pilar demokrasi sering keranjingan mengabarkan sisi buruk politik.

“Layar kaca dan ruang baca kerap disesaki oleh berita-berita buruk mengenai politik. Ketika kabar-kabar buruk itu sampai kepada masyarakat, masyarakat langsung mencernanya tanpa banyak tanya,” ujarnya.

Dan yang terakhir adalah, masyarakat sering menjadi korban politisi yang sering umbar janji alias PHP (pemberi harapan palsu). Sehingga masyarakat, belum merasakan dampak positif dari politik itu secara nyata.

“Masyarakat tidak terlalu peduli siapa yang menjadi anggota dewan, bupati, gubernur bahkan presiden nya. Karena dalam kacamata mereka tidak ada perubahan besar ketika ada pergantian pemimpin,” tandasnya. (win)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *