27 views

Jagoan Instan

MENGARUNGI Selat Sunda sejak siang sampai malam tak membuat Dinda dan Gilang jenuh. Lima jam terombang-ambing di lautan tak dirasakan melelahkan. Karena di kapal yang mereka tumpangi disuguhkan film berjudul Jagoan Instan.

“Hebat ya filmnya, mbak! Mau juga adek jadi kayak bumi yang memerankan jagoan instan itu! Nggak perlu capek-capek latihan silat dan sebangsanya sudah sakti! Cukup disuntik serum doang!” kata Gilang saat kapal sudah mau sandar.

“Namanya juga film, dek! Ya banyak hal-hal yang nggak masuk akal! Yang bener itu ya jadi jagoan beneran! Yang memang berlatih, yang memang berjuang, yang memang bekerja keras! Baru nggak dapet sebutan jagoan instan!” sela Dinda.

“Tapi ada juga kan mbak yang kehidupannya kayak jagoan instan di film tadi itu?!”

“Dalam konteks yang berbeda, ya ada aja sih, dek! Cuma ya itu tadi, hal-hal yang instan itu nggak bakal bertahan lama! Contohnya aja di film tadi, suntikan serumnya kan cuma bertahan beberapa jam! Begitu pengaruhnya hilang, ya jadi orang biasa lagi!”

“Jadi kalo jagoan instan itu hebatnya hanya sesuai pengaruh serumnya aja ya, mbak? Gimana kalo dia harus bergerak memberantas korupsi tapi pengaruh serum kekuatannya sudah hilang?!”

“Ya nggak bisa lagi, dek! Sang jagoan ya jadi manusia biasa lagi, dek! Semua kesaktiannya hilang seiring habisnya pengaruh serum di tubuhnya!”

“Kalo begitu ya enakan biasa-biasa aja ya mbak? Nggak usah jadi jagoan juga kan tetep manusia!” ujar Gilang.

“Ya memang enakan itu apa adanya aja, dek! Bahwa kita punya mimpi kepengen sukses kayak orang-orang, ya kita harus belajar dengan penuh disiplin! Dan jangan jadi orang yang sok tau, dek!”

“Maksudnya jangan jadi orang yang sok tau itu apa, mbak?!”

“Ya sok tau itulah, dek! Adek perlu tau ya, menjadi orang sok tau itu seperti menutup pintu pada penemuan dan kesempatan baru! Filosof yunani kuno, socrates, pernah bilang; hanya ada satu hal yang saya tau, dan itu adalah bahwa saya tidak tau apa-apa! Itu artinya, sepinter apapun kita, sehebat apapun kita, sejagoan sakti mandraguna sekali pun kita, jangan pernah merasa sok tau, dek! Jadi yang bener itu, ya kita harus tetap mau belajar tentang apa saja dalam kehidupan ini!” ucap Dinda.

“Jadi kalo kepengen nantinya bisa kayak jagoan beneran harus gimana, mbak?!”

“Keraslah! Cerdaslah! Ramahlah! Tapi jangan mudah tersinggung! Selain disiplinlah! Karena disiplin adalah benar! Disiplin adalah terhormat! Disiplin adalah sukses! Disiplin adalah menang! Dan disiplin adalah sumber kaya! Jalani aja itu, dek!”

“Kalo adek jalani dan praktekin apa kata mbak itu, adek nggak bakal jadi jagoan instan kan?!”

“Ya nggaklah! Adek jangan kepengaruh sama film tadi itu! Sebab film tadi hanya hiburan saja dan nggak perlu ditiru! Karena kalo pun ada dalam kenyataan si jagoan instan, dia akan kelihatan kehebatannya saat serumnya masih berpengaruh! Begitu pengaruhnya habis, ia akan kembali jadi dirinya sendiri! Dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membacanya!” kata Dinda. (ยค)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *