128 views

NasDem Sebut Program Biling Herman HN Kurang Mendidik

HARIANFOKUS.com – Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Lampung memang masih cukup lama. Namun panasnya aura kompetisi sudah mulai terasa, serang menyerang program masing kepala daerah yang akan maju Pilgub mulai gencar.

Walikota Bandarlampung, Herman HN yang sebelumnya menyindir program ronda hanya untuk pencitraan yang disinyalir ditujukan kepada  Bupati Lampung Tengah, Mustafa direspon serius oleh kader Partai NasDem Lampung.

Kader Partai NasDem Lampung melalui Ketua Bappilu, Edwin Hanibal menyindir program unggulan Herman HN. Salah satunya program Bina Lingkungan (Biling).

Menurut dia, program Biling yang menerima murid mencapai 70-80% tanpa melalui tes dengan alasan membantu warga kurang mampu hanya akan menutup kesempatan bagi anak kelas menengah hingga mampu ke sekolah negeri.

“Saya kurang setuju dan kurang mendidik adalah program biling. Coba di evaluasi peserta program biling ini malah membuat mereka jadi bodoh dan malas-malasan. Kalau mereka dimarahin sama guru, mereka lapor ke walikota padahal mereka waktu belajar kerjanya tidur-tiduran,” kata Edwin Hanibal, Selasa (25/4).

Akibatnya program biling, sambung Edwin, saat ini tidak ada lagi sekolah negeri baik tingkat SMP dan SMA/SMK di Bandarlampung yang masuk sekolah paporit atau prestasi sekolahnya menurun. Karena diisi oleh murid yang bermalas-malasan belajar.

“Kemudian program ini menjadi peluang para tenaga pendidik yang tidak bertanggungjawab untuk menerima sogokan atau pungli dari orang tua murid yang ngaku-ngaku tidak mampu atau miskin,” paparnya.

Ditambahkan mantan Komisioner KPU Lampung ini, program biling yang menerima warga miskin (70%) merupakan bentuk gagalnya Herman HN memimpin Bandarlampung selama dua periode ini.

“Kalau beliau (Herman HN) lebih mengutamakan warga miskin (70%) artinya selama beliau menjabat tidak ada program meningkatkan kesejahteraan dari rakyat miskin ke masyarakat menengah karena di Bandarlampung masih banyak rakyat yang tidak mampu,” jelasnya.

Belum lagi pelayanan birokrasi yang berbelit-belit terutama ditingkat kelurahan dan Puskesmas ditambah lagi ketidak disiplinan pegawai birokasi Pemkot Bandarlampung.

“Kalau aparat kelurahan malas atau ada jalan yang rusak di gang-gang kelurahan bisa dengan cepat ditambal atau diaspal begitu juga kalau ada siring yang macet atau banjir bisa segera diatasi. Sekarang ini saja aparat kelurahan baru jam 14.30. – 15.00 Wib sudah menutup kantor, begitu juga untuk pelayanan pegawainya kurang memuaskan khusunya dikantor-kantor kecamatan dan di Puskesmas,” beber dia.

Bandarlampung sebagai wajah Provinsi Lampung terang mantan Ketua LBH Bandarlampung ini, sudah selayaknya memiliki program smart city seperti di DKI Jakarta ada program qlue.

“Program Walikota Bandarlampung seperti Fly Over atau melebarkan persimpangan jalan sudah cukup.Hanya saja untuk jalan-jalan gang atau kelurahan pengaspalanya tidak merata berdasarkan pilih kasih,” tandasnya. (win)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *