38 views

MB dan Kadafi Mulus Ke Senayan

HARIANFOKUS.com – Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI Mukhlis Basri (PDIP) dan M. Kadafi (PKB) di prediksi akan mulus menuju senayan pada Pemilu 2019 ini. Hal ini berdasarkan hasil survei yang di rilis Rakata Institute pada Jum’at (12-4) sore di Hotel Horison.

Menurut Direktur Rakata Institute Eko Kuswanto, Mukhlis Basri (MB) jika merujuk perolehan penghitungan kursi dengan metode yang digunakan KPU yaitu metode sainte lague, diprediksi akan menempati kursi ke tujuh diatas satu trip M. Kadafi.

“PDIP diprediksi dua kursi, kursi pertama kemungkinan akan milik incumbent, Sudin (Ketua DPD PDIP Lampung) dan kursi ke dua milik Zulkifli Hasan (PAN) disusul Zulkifli Anwar (Demokrat),” dalam data hasil survei yang dipaparkan Eko.

M. Kadafi akan mulus menuju senayan dengan asumsi PKB memperoleh jatah kursi, sambung Eko. Sementara kursi kedua, akan menjadi jatah PAN, kursi ketiga (Demokrat), keempat Gerindra, kelima (Golkar), keenam PPP, selanjutnya kursi kesembilan dan kesepuluh diprediksi jatah NasDem dan PKS.

“Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dan toleransi tingkat kesalahan +- 3,1%,” ujarnya.

Terpisah, Dosen Fisip Unila Dedi Hermawan menyampaikan, tingginya elektabilitas caleg pendatang baru dikarenakan masyarakat menginginkan perubahan. Karena kinerja caleg petahana kurang baik.

“Dan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru untuk hadir menarik simpati masyarakat. Kedua, para caleg pendatang baru memiliki amunisi atau modal yang kuat dibandingkan caleg yang petahana, dari modal materi, modal sosial, dan modal politik serta lebih cerdas membaca pasar politik,” bebernya.

Selain itu, para caleg incumbent gagal memilihara konstituen sehingga ditinggalkan para pemilihnya, ruang kosong ini dimanfaatkan oleh pendatang baru.

“Para pemilih menginginkan perubahan dan itu lebih menjanjikan dicaleg pendatang daripada caleg petahana,” ujarnya.

Namun demikian, masih ada sedikit waktu bagi caleg petahana atau caleg yang belum maksimal elektabilitasnya untuk mendongkrak suara.

“Ya, kerja keras mengoptimalkan semua modal yang dimiliki, jaringan keluarga, jaringan sosial, jaringan politik, jaringan media, jaringan pertemanan dan turun ke titik-titik pemilih yang berpotensi mendukung caleg tersebut,” tandasnya. (win)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *