29 views

Berbaju Relawan PAN, Udin Meninggal di Stasiun

BANDARLAMPUNG-  Kota berjuluk tapis berseri ini, masih banyak gelandangan dan pengemis. (Baca; Gepeng Lepas dari Razia Pol-PP). Namun demikian, bukan aksi konkrit yang dilakukan Dinas Sosial untuk mengurangi jumlah gepeng, melainkan satu persatu berkurang karena meninggal. Sehari ini saja, Rabu (21/10/2015) ditemukan sudah dua orang yang meninggal.

Warga di sekitar stasiun KAI Tanjungkarang, Bandarlampung dikejutkan dengan adanya mayat yang diketahui sehari-hari mengemis, Rabu (21/10/2015) siang. Udin, demikian orang-orang di stasiun memanggilnya, diketahui meninggal setelah aparat dari Polsek Tanjungkarang Barat ke lokasi. Briptu Najib Gana, anggota Polsek TKB yang datang ke lokasi langsung membawa jenasah ke RSUD Abdul Moeloek. “Kami belum tahu sebab-sebab kematian Udin yang diduga jadi pengemis di stasiun itu,” ujar Najib.

Udin meninggal dengan masih mengenakan kemeja biru putih berlogo Partai Amanat Nasional. Di kantong bajunya tersebut, petugas menemukan uang sebesar Rp.72.300. Kesimpulan sementara dari kepolisian, karena tanpa identitas Udin, nama yang disematkan warga masih berada di RSUD.

Petugas Instalasi Forensik dan Kamar Jenazah RSUD Abdul Moeloek, Amri Manik menyatakan, tidak ada tanda kekerasan pada mayat pria yang tergeletak di areal Stasiun Kereta Api Tanjung Karang tersebut. “Berdasarkan hasil visum yang dilakukan tidak ditemukan bekas luka apapun pada tubuh yang menjadi kecurigaan dari penyebab kematian,” kata Amri.

Saat tiba di kamar jenasah, mayat dimasukkan dalam kantong mayat warna coklat mengenakan jaket dan memakai kemeja warna biru putih dengan logo PAN. “Sesuai prosedur, sementara mayat ini berada disini selama 3 kali 24 jam. Kalau tidak ada anggota keluarga yang mengenali dan membawanya pulang untuk dikebumikan, maka mayat akan kami makamkan,” kata dia.

Selain itu, warga juga menemukan Sarem (65) yang diduga gelandangan dan pengemis, meninggal di belakang BNI. Sehari ada dua gepeng yang meninggal itu, menurut Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Bandarlampung, Muzarin. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan lurah dan camat setempat terkait penemuan mayat oleh warga. Sambung dia, untuk di belakang BNI sampai sekarang kami belum mengetahuinya,laporan yang masuk hanya yang di stasiun.”Laporan lurah dan camat hanya satu gepeng yang meninggal yakni udin,” ujar Muzarin, sore tadi. (WAWAN IRAWAN/RED)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *