81 views

Frans MP Soroti Masalah Tenaga Kerja

HARIANFOKUS.com – Anggota Komisi IX DPR RI Frans Agung MP Natamenggala meminta Pemerintah Daerah untuk lebih serius memperhatikan masalah tenaga kerja.
“Apalagi sekarang ini Indonesia sudah memasuki pasar bebas ASEAN. Jadi Sumberdaya Manusianya skillnya harus ditingkatkan. Agar tidak ketinggalan dengan negara lain,” kata Legislator asal Dapil Lampung I itu dalam kegiatan Desiminasi Perencanaan Tenaga Kerja yang di gelar Kemenakertrans RI di Bandar Lampung, Kamis (10/11).

Apalagi, lanjut dia, Provinsi Lampung menjadi tolok ukur dalam Pembangunan di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, dirinya berharap adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah daerah, pengusaha dan tenaga kerja terjalin dengan baik sehingga tercipta hubungan yang menguntungkan.

“Pengusaha, Pemerintah dan pekerja harus bersinergi dengan baik. Dengan begitu maka, tercipta kesejahteraan secara maksimal,” ujarnya.

Sebab, menurut dia, perusahaan akan berkembang dengan baik karena adanya pekerja, begitupun sebaliknya.
“Saya banyak laporan kalau di Bandar Lampung ini banyak yang nakal. Dan saya sebagai anggota komisi IX DPR RI akan terus mengawal itu,” ucapnya.

Hal ini juga, tambahnya sudah menjadi kesepakatan bersama di Komisi IX DPR RI dalam memonitor perusahaan perusahaan dalam memberikan kesejahteraan pekerja.

“Saat ini masih terjadi ketimpangan dimana upah yang diterima pekerja dengan beban hidup tidak seimbang,” tegasnya.

Sementara, Ahli Peneliti Utama Puslitbang Naker Barenbang Kemnaker RI Prof. Zantermans Rajagukguk, SH MM mengatakan saat ini jumlah pengangguran terbuka di Bandar Lampung masih berkisar pada angka 8,51 persen.

“Angka pengangguran terbuka di 8,51 persen ini sangat mengkhawatirkan sekali. Idealnya ada pada 5 – 6 persen,” ujarnya.

Oleh karena itu, harus ada kebijakan yang serius dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia. Hal ini penting di lakukan agar Indonesia tidak tergerus oleh bangsa lain.

“Bayangkan saja saat ini banyak tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Maka ini sangat mengkhawatirkan sekali di era pasar bebas seperti sekarang ini,” pungkasnya.(ist)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *