32 views

Kisah Si Kuper Yang Jadi Pejabat

MENYAMBUT acara graduation sekolahnya, Gilang diberi tugas membuat skenario drama pendek.

“Adek sudah siapin ya ceritanya?” tanya Dinda.

“Sudahlah, mbak! Ceritanya sedikit melankolik tapi endingnya asyik!” ucap Gilang.

“Emang apa judulnya, dek?!”

“Si kuper yang jadi pejabat, mbak! Keren kan..?” kata Gilang sambil cengengesan.

“Judulnya jadul, dek! Kerennya dimana?” sela Dinda.

“Mbak yang salah! Itu judul drama paling spektakuler tau! Alur ceritanya sederhana tapi menarik!”

“Emang gimana ceritanya, dek?!”

“Sedikit aja adek bocorin ya? Kalo adek ceritain semua, nggak ada kejutan lagi dong waktu pentas nanti!” kilah Gilang masih sambil cengengesan.

“Iya deh, sedikit aja nggak apa-apa, biar mbak tau aja!” sahut Gilang.

“Gini mbak! Ada seorang istri yang kesel ngeliat suaminya cuma keluar rumah buat kerja aja! Selebihnya nonton tv semaleman di rumah! Nggak ada kreativitas sama sekali! Sampe-sampe sang suami dipanggilnya si kuper!” Gilang memulai ceritanya.

“Terus dek…?!”

“Karena si istri termasuk wanita aktif, sibuk sana-sini, akhirnya disuruhlah sang suami cari kegiatan di luar rumah selain ngantor! Lama-lama si suami pun ikut-ikut organisasi di tempat kawan-kawan kantornya berkegiatan! Mulai agak jarang si suami cuma nongkrong nonton tv aja!”

“Si istri seneng ya ngeliat perubahan si kuper itu?!”

“Oh iya, mbak! Didukung abis pokoknya! Bahkan, mobilnya pun dikasih ke si suami kapan aja ada kegiatan organisasinya! Nah, petaka mulai dateng, mbak!” ucap Gilang.

“Petaka gimana, dek?” tanya Dinda.

“Rupanya, si suami mulai lirik-lirikan sama kawan di organisasinya! Mulailah banyak alasan buat di luar rumah! Klimaksnya, si istri tau kalo suaminya yang dulu kuper sekarang berubah jadi liar!”

“Terus gimana, dek?”

“Meledaklah pertengkaran! Si kuper angkat kaki dari rumah! Pakaiannya dibawa semua! Dibungkus dengan sarung, karena dia nggak punya tas! Pergilah sang suami! Beberapa lama tinggal di mobilnya aja, baru kemudian cari kontrakan!”

“Oh gitu, gimana seterusnya, dek…?”

“Akhirnya, si kuper itu kini jadi pejabat, mbak! Kawan wanita yang dulu itu jadi pendamping hidupnya! Perempuan yang ngajarinya melek dalam menjalani kehidupan, tutup usia dalam kegamangan!” ujar Gilang.

“Terus pesen spesialnya apa yang adek titipkan dalam drama ini, dek?” tanya Dinda.

“Ya adalah, mbak! Yang adek ceritain ini kan cuma sedikit aja! Penasaran ya?” kata Gilang sambil tertawa ngakak dan meninggalkan Dinda yang masih terbengong karena hanya mendapat sepenggal cerita si kuper. (ยค)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *