9 views

Wakil Gubernur Jajaki Potensi Teluk Lampung

HARIANFOKUS.com – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim jajaki potensi Teluk Lampung. Bukan hanya sebagai Destinasi wisata namun juga dapat menunjang penghasilan nelayan. Hal itu terungkap pada kunjungannya ke Teluk Lampung, Sukaraja, Panjang, Bandarlampung, Selasa (18/6/2019) sore.

Diketahui, kunjungan Nunik (sapaan akrabnya) untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat akan sampah di Teluk Lampung yang viral akhir-akhir ini.

Setibanya dilokasi, Wagub Chusnunia sudah dinantikan oleh warga sekitar yang sudah tidak sabar untuk melihat dan berjumpa dengan Wagub Lampung. Warga tampak senang dan gembira berjumpa dengan Wakil Gubernur Lampung.

Wagub Chusnunia mengungkapkan, pihaknya akan mengkaji kewenangan Pemprov Lampung dan kewenangan Pemkot Bandar Lampung. Selain itu rencananya juga daerah ini akan menjadi perluasan pelabuhan panjang.

“Kita akan mengkaji apa saja yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab kita. Jangan sampai keputusan yang diambil nanti membuat nelayan dan masyarakat keberatan,” ungkap Wagub Chusnunia Chalim.

Dalam obrolannya bersama masyarakat, terungkap bahwa sampah tersebut bukan berasal dari daerah setempat, melainkan sampah-sampah dari aliran sungai, dan menumpuk ke daerah teluk pantai.

Dalam kesempatan itu, Buwang (46) yang berprofesi sebagai nelayan mengungkapkan kondisi tepian laut kini dipenuhi sampah, terutama sampah plastik. Ia berharap kondisi tepian laut dapat kembali seperti semula, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

“Dulu pasir pantainya sangat jelas terlihat. Itu sudah bertahun-tahun yang lalu, sekarang sangat berbeda dipenuhi sampah. Kebanyakan sampah datang dari aliran sungai sama dibawa arus laut akhirnya sampah-sampah itu menepi dipinggir laut,” ujarnya.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Lampung dapat memberikan perhatian terhadap kondisi tepian pantai saat ini. “Saya berharap Gubernur Lampung Arinal dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia membantu warga disini karena kondisi sampah yang sangat memperihatinkan,” harapnya.

Edi (45) yang juga berprofesi sebagai nelayan menambahkan apabila hal ini tetap dibiarkan maka daerah ini akan dipenuhi oleh sampah yang menyebabkan turunnya penghasilan nelayan. “Karena sampah menumpuk, maka ikan menjauh dari laut. Sehingga penghasilan nelayan menjadi menurun,” ujarnya. (HF)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *