Tegal Mas Hadirkan Pesawat Wisata
HARIANFOKUS. com – Acungan jempol layak disampaikan pada kesungguhan Thomas Azis Riska dalam mengembangkan objek wisata Tegal Mas Island.
Pengusaha sukses itu tengah bersiap menghadirkan pesawat khusus untuk membawa wisatawan ke Tegal Mas.
“Secara prinsip, sudah tidak ada masalah lagi. Tinggal perizinannya saja,” kata Thomas, Selasa (27-11) petang, di Bandara Raden Inten II, Branti, Lamsel.
Menurut dia, pesawat yang akan dihadirkan guna memudahkan wisatawan datang ke Tegal Mas adalah jenis Cesna 203 Caravan.
“Penerbangannya dari Bandara Halim Perdanakusuma langsung ke Tegal Mas. Pesawat jenis ini bisa mendarat di laut. Jadi langsung ke lokasi wisata, tidak perlu transit lagi,” jelas Thomas Azis Riska yang baru kembali dari Jakarta untuk mematangkan program menghadirkan pesawat khusus tersebut.
Dikatakan, semestinya pesawat khusus yang akan mengangkut wisatawan itu dioperasikan mulai Desember mendatang. Namun karena masih harus mengurus perizinannya, diperkirakan awal 2019 baru bisa beroperasi.
“Kita kan harus ikuti regulasinya, jadi ya masih perlu waktu. Tapi saya optimis, program ini bisa berjalan di tahun 2019 nanti,” ujar Thomas.
Langkah Thomas menyiapkan sarana transportasi udara secara khusus ke kawasan wisata miliknya, tentu patut diacungi jempol. Pasalnya, Tegal Mas Island saat ini memang telah menjadi destinasi wisata yang sangat diminati masyarakat. Baik warga Lampung maupun luar daerah.
Pada setiap akhir pekan; sabtu dan minggu, objek wisata yang menjual keteduhan pegunungan dan keindahan laut ini selalu jadi pilihan utama masyarakat dalam mengisi waktu liburannya.
Puluhan kamar dan belasan cottage yang tampil unik selalu dipenuhi wisatawan yang menginap. Bukan hanya keluarga tapi juga banyak perusahaan dan instansi pemerintah yang mengadakan kegiatannya disana. Baik untuk gathering maupun outbond dan pertemuan.
Kawasan wisata Tegal Mas menurut Thomas, akan terus dikembangkan dengan berbagai sarana yang memanjakan wisatawan.
“Potensi wisata kita sangat bagus, tinggal pengembangan dan pengelolaannya saja yang perlu ditangani secara profesional,” kata dia. (win)