29 views

Soal Listrik

“ADEK tadi ditegur guru matematika, mbak! Gara-gara nggak ngerjain PR!” ucap Gilang, sepulang sekolah sore tadi.

“Kenapa pula nggak ngerjain PR, dek?! Ya salah sendiri!” sahut Dinda.

“Lha, kemarin malem kan mati Lampu, mbak! Aliran listrik PLN mati gitu aja! Dan kayaknya merata matinya, sebab banyak temen adek yang juga nggak ngerjain PR!”

“Kan semalem pake lilin kita di rumah, dek? Mbak aja tetep bisa belajar? Dasar adek aja yang males!”

“Iya sih, cuma kan kalo pake lilin jadinya ngeriyip-ngeriyip matanya, mbak! Karena kurang terang! Emangnya kenapa sih kok listrik PLN mendadak gitu matinya, mbak?!”

“Kalo mbak baca di koran sih, katanya ada gangguan penghantar 150 KVA gardu induk Kotabumi-Adijaya, dek! Akibatnya terjadi black out merata! Yah, namanya gangguan, kan bisa terjadi kapan aja! Kita aja yang mestinya selalu siaga!” kata Dinda.

“Sebenernya kita sih sudah siaga, mbak! Kan ada genset, tapi premiumnya kosong! Masak mau pake pertamax, mbak! Tau sendirikan, begitu ada premium, SPBU langsung diserbu konsumen pemilik kendaraan! Antrian sampai panjang bener! Padahal premium yang disuplai sedikit bener! Susahlah rakyat kecil kayak kita-kita ini jadinya!” sela Gilang.

“Iya juga sih, dek! Harga listrik terus naik! Mana kapan aja bisa terjadi black out! Premium yang jadi pilihan utama rakyat makin terbatas suplainya! BBM jenis lain, terus melambung! Harga gas juga naik! Emang makin susah sebenernya kehidupan rakyat kebanyakan sekarang ini!”

“Bener itu, mbak! Rakyat kebanyakan makin menjerit sebenernya! Semua serba mahal! Bohlam aja sekarang ini sudah distandarkan cuma setahun paling lama bertahannya! Mau pake genset, juga mahal premium atau solarnya! Padahal, kita semua sudah tergantung dengan listrik! Bukan cuma buat penerang tapi juga semua peralatan rumah tangga harus pakai listrik! Kan nggak mungkin kulkas mau pake aki!”

“Ah sudahlah, dek! Kalo ngomongin soal listrik, kayak buah simalakama! Kita sudah amat tergantung dengan keberadaannya! Dan karena itulah maka pengelola perlistrikan sering mengabaikan yang namanya pemeliharaan jaringan! Jadi nggak usah heran, kalo kapan aja aliran listrik bisa padam!” ujar Dinda.

“Jadi nggak usah heran kalo banyak anak sekolah nggak ngerjain PR karena mati listrik ya, mbak?!” kata Gilang.

“Ya nggak gitu juga kali, dek?! Dalam soal listrik yang seperti sekarang ini, kita mesti pinter-pinter mengkiati dan mencari solusi aja! Agar tugas-tugas tak terbengkalai! Sebab programnya emang Lampung Terang 2019! Sekarang kan baru 2018!” tutur Dinda sambil tertawa. (ยค)

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *